Soal Kurikulum Merdeka, Dinilai Berdampak Positif Terhadap Siswa
Radarcirebon.com - Kepala Badan Standar, Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (kemendikbudristek), Anindito Aditomo mengatakan, saat ini Indonesia memerlukan kurikulum yang bersifat adaptif.
\"Dengan pola pikir yang adaptif, apapun masalah yang dihadapi mereka bisa diatasi secara mandiri karena mereka bisa berdiri diatas kekuatannya sendiri,\" kata Anindito, Rabu, 6 April 2022.
Sedangkan Dewan Pembina PGRI, Dudung Nurullah Koswara menyampaikan, Implementasi Kurikulum Merdeka memberikan perubahan besar terhadap guru dan siswa.
Dengan mengedepankan proses pembelajaran yang esensial dan minat bakat, proses ini akan menjadi sebuah interaksi yang sesuai dan menciptakan ruang pembelajaran yang lebih positif.
BACA JUGA:
- Helmi Felis Ditantang Tidur Bareng Cewek Ini Kalau Jokowi Lengser Tanggal 11
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari ini, Rabu 6 April 2022
Dia menegaskan, dampak yang terjadi dengan Implementasi Kurikulum Merdeka membuat proses pembelajaran di ruang kelas terasa lebih merdeka. Hal ini tentunya akan melahirkan masyarakat yang berkembang secara positif dengan cara yang lebih merdeka di masa mendatang.
“Karena Kurikulum Merdeka memberikan proses pewarisan melalui proses pembelajaran yang lebih baik dan menarik,” ucap Dudung.
“Kurikulum Merdeka menciptakan ruang terbuka belajar yang membuat karakteristik dan kompetensi didiagnosa sehingga proses belajar bukan pukul rata. Anak bukan bagian dari industri pendidikan,” imbuhnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Jadwal Korea Open 2022: Ahsan/Hendra dan Jonatan Christie Akan Unjuk Gigi
- Mau Mudik Pakai Kereta Api, Segera Pesan Tiket Sekarang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: